Dukungan Infrastruktur Kementerian PUPR Pada Asian Games XVIII dan PON XIX

By Admin

nusakini.com--Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung penyelenggaraan Asian Games XVIII-2018 yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang pada Agustus 2018 dan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XIX pada 2016 di Jawa Barat.

Berdasarkan Inpres Nomor 2/2016 tentang Dukungan Penyelenggaraan Asian Games XVIII 2018, salah satu dukungan yang diberikan Kementerian PUPR adalah melaksanakan pembangunan/rehabilitasi prasarana dan sarana olahraga dan penataan kawasan di Komplek Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta serta melaksanakan pembangunan rumah susun sewa bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang sementara waktu selama pelaksanaan Asian Games XVIII 2018 digunakan sebagai wisma atlet di Komplek Kemayoran, Jakarta dan Komplek Olahraga Jakabaring, Palembang. 

Kementerian PUPR sendiri saat ini tengah menyelesaikan pembangunan 10 tower wisma atlet di kawasan Kemayoran, DKI Jakarta dan lima tower wisma atlet di Jakabaring, Palembang. Pembangunan wisma atlet di Kemayoran sudah dimulai sejak 17 Maret 2016. Sedangkan untuk pembangunan wisma atlet di Jakabaring sebanyak tiga tower sudah selesai dibangun pada 2015, dan 2 tower sedang dalam proses pembangunan sejak 15 Juli 2016 lalu. 

Terkait pembangunan wisma atlet di Kemayoran ditargetkan akan rampung pada Agustus 2017. “Kami berharap ini selesai Agustus 2017. Dengan waktu 17 bulan tentunya ini tidak bisa dengan normal, kami lakukan dengan 3 shift kerja selama 24 jam,” ujar Kepala Satuan Kerja Penyediaan Rumah Susun Strategis Direktorat Rumah Susun Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Erizal kepada sejumlah wartawan dalam kegiatan Konferensi Pers terkait Dukungan Infrastruktur Asian Games XVIII Tahun 2018 dan Pekan Olah Raga Nasional Tahun 2016 di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (9/9). 

Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Bina Penataan Bangunan Adjar Prajudi, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Hery TZ dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra Atmawidjaja. 

Hingga minggu ke-25, pembangunan wisma atlet di Blok D10 dan Blok C2, Kemayoran menunjukan capaian diatas rencana awal. Pembangunan sebanyak 7 Tower di Blok D, progresnya telah mencapai 19,14% dari rencana 18,03%. Sementara 3 tower yang dibangun di Blok C2 progresnya mencapai 15,83% dari rencana 14,91%. 

“Dari 10 tower yang akan dibangun di Kemayoran ini nantinya dapat menampung 22.278 orang. Rusun ini nantinya akan dimanfaatkan sementara sebagai wisma atlet, serta para wartawan yang meliput selama pelaksanaan Asian Games serta memiliki fasilitas lengkap dan bisa digunakan sebagai media center juga. Setelah Asian Games selesai maka rencananya wisma atlet akan di gunakan untuk Rusun bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” terangnya. 

Sementara itu untuk pembangunan dan rehabilitasi 14 venue di Komplek Gelora Bung Karno, menurut Adjar Prajudi dilakukan melalui 7 paket pekerjaan. Renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno yang menjadi pekerjaan konstruksi terbesar dengan nilai kontrak Rp 769 Milyar saat ini sudah mulai dilakukan pembongkaran kursi tribun. 

“Konstruksi fisik dikerjakan oleh PT. Adhi Karya, kursi yang ada saat ini dibongkar dan akan diganti dengan standar internasional Olympic Games” kata Adjar. Kemudian pembangunan fasilitas training yang berada di samping Hotel Mulia, saat ini masih dalam tahap lelang, namun menurut Adjar tidak masalah karena sarana ini tidak digunakan untuk tes event pada 2017 nanti. 

Renovasi stadion renang yang dilakukan oleh kontraktor PT. Waskita Karya saat ini alat berat dan tower crane sudah bekerja untuk perluasan dan pendalaman kolam renang, namun untuk tribun tidak akan dibongkar karena merupakan kategori heritage atau bernilai sejarah. “Dari 6 line yang ada saat ini akan ditambah menjadi 10 line dengan kedalaman 3 meter," katanya. 

Proses pembongkaran juga sudah dilakukan terhadap lapangan tenis indoor maupun outdoor centercourt GBK. 

Sementara renovasi Istana Olahraga atau Istora saat ini sudah dilakukan pengumuman pemenang kontraktornya namun untuk bisa penandatanganan kontrak masih menunggu masa sanggah selesai pada 13 September 2016. Proses lelang saat ini juga sedang dilakukan untuk renovasi stadion madya, lapangan softball, lapangan baseball dan gedung basket yang tergabung menjadi satu paket lelang konstruksi. “Gagal lelang pada waktu itu karena ada redesign untuk memenuhi standar OCA, setelah disesuaikan mohon doa nya tidak gagal lagi” terangnya. 

Disamping pembangunan dan renovasi venue, tambah Adjar juga dilakukan penataan kawasan GBK yang sudah ada pemenang konsultan perencanaannya yakni PT. Jakarta Konsultindo. “Harus ada perubahan yang memperlihatkan desain dan teknologi terbaru, tidak hanya di cat-cat doang”, tegasnya. 

Ditambahkan setiap pembangunan dan renovasi venue dikawal oleh 7 konsultan manajemen konstruksi yang sudah terkontrak kecuali satu konsultan untuk manajemen konstruksi penataan kawasan komplek GBK yang akan dilelang Senin depan. 

Terkait dukungan infrastruktur jalan tol untuk Asian Games, khususnya di Palembang Kepala BPJT Herry TZ menjelaskan bahwa, jalan tol Palembang Indralaya serta Kayu Agung – Palembang – Betung ditargetkan selesai pada tahun 2017. “Jadi pada saat Asean Games harus sudah bisa dioperasikan”, harapnya. 

Disamping itu ada target yang juga harus diselesaikan yaitu jalan tol yang menghubungkan Lampung ke Palembang, dimana ada 2 ruas yaitu yang pertama Bakauheni – Terbanggibesar sepanjang 140 kilometer, kemudian dilanjutkan lagi Terbanggibesar – Pematang Panggang – Kayuagung sepanjang 180 kilometer . “Ini memang yang kita kejar dan harus dilaksanakan untuk bisa mendukung (Asian Games),” tandasnya. 

Herry menjelaskan, untuk jalan tol yang sedang dibangun yang terkait dengan PON di Jawa Barat baik yang di Stadion Jalak Harupat maupun di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung yaitu pertama, untuk Jalak Harupat yang semula jalan Tol Soreang – Pasirkoja bisa selesai sebelum PON namun dalam pelaksanaannya tantangannya cukup besar yakni tantangan berkaitan masalah tanah serta hujan. “untuk yang Soreang – Pasirkoja secara fungsional bisa dimanfaatkan sebagai mobilisasi dan akses menuju Jalak Harupat,” tambahnya. 

Untuk Aktifitas di GBLA menurut Herry, karena Stadion berdekatan dengan jalan tol maka tentunya akan difasilitasi. “Baik untuk atlet dan undangan yang ke Stadion tersebut bisa keluar dari STA 149 yang sedang dibangun sepanjang kurang lebih 2,5 kilometer. Sementara untuk arah baliknya bisa keluar di STA 151,”jelasnya. (p/ab)